Peningkatan Kesehatan Mental Remaja di Masa Pandemi Covid-19
Gelombang pandemi covid-19 yang telah berlangsung sejak awal tahun 2020 berdampak cukup besar bagi kehidupan masyarakat, termasuk kalangan remaja. Para remaja merasakan dampak bukan hanya pada sistem pendidikan yang diikuti menjadi menjenuhkan, melainkan juga pada lingkungan pergaulannya yang dibatasi. Keadaan ini kemudian melahirkan rasa frustrasi dan stres pada banyak kalangan remaja. Dari sinilah butuh jalan keluar mengatasi permasalahan tersebut. Program pengabdian ini secara spesifik hadir dengan tujuan meningkatkan kesehatan mental remaja menggunakan metode psikoedukasi kesehatan mental.
Kesehatan mental remaja dalam metode tersebut diukur menggunakan Mental Health Inventory (MHI). Pengukuran dengan MHI dilakukan sebelum dan sesudah pelaksanaan program. MHI berbentuk skala dengan 18 item pernyataan. Adapun pemahaman remaja mengenai kesehatan mental diukur dengan menggunakan pretest dan posttest. Hasil dari program psikoedukasi ini adalah tingkat pemahaman dan kesehatan mental remaja meningkat setelah dilakukannya program psikoedukasi. Dengan pelaksanaan program psikoedukasi ini, remaja semakin paham akan pentingnya menjaga kesehatan mental seperti halnya menjaga kesehatan fisik. Melalui program ini, remaja juga menjadi paham mengenai cara-cara untuk menjaga diri agar mentalnya tetap sehat.
Psikoedukasi efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan skor kesehatan mental remaja. Kesehatan mental merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh remaja, seperti halnya dalam memberikan perhatian terhadap kesehatan fisik. Remaja memerlukan pendampingan agar menjadi remaja yang memiliki pengetahuan mengenai kesehatan mental dan memiliki kemampuan dalam menjaga kesehatan mentalnya. Pada masa pandemi covid 19 ini, berbagai pihak, seperti keluarga, sekolah dan masyarakat memiliki tanggung jawab untuk dapat menciptakan lingkungan yang menjaga kesehatan mental remaja.