Deskripsi Status Gizi Balita, Serta Partisipasi Orang Tua pada Masa Pandemi Covid-19
Kota Ternate - Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang luas terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk kesehatan dan gizi anak. Sebuah penelitian baru-baru ini dilakukan di Kota Ternate untuk mendeskripsikan status gizi balita selama masa pandemi Covid-19 dan tingkat partisipasi orang tua dalam menjaga kesehatan dan gizi anak mereka.
Penelitian ini menggunakan metode survei dan melibatkan 2798 balita di tiga kecamatan di Kota Ternate, yaitu Ternate Barat, Ternate Tengah, dan Ternate Selatan. Data gizi dikumpulkan menggunakan aplikasi pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM), serta melalui wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar balita di Kota Ternate memiliki status gizi yang normal. Dari total 2798 balita yang menjadi sampel penelitian, sebanyak 884 balita dikategorikan memiliki status gizi normal. Namun demikian, penelitian juga menemukan adanya sejumlah balita yang mengalami masalah gizi, seperti gizi buruk (4 balita), gizi kurang (12 balita), risiko gizi lebih (21 balita), gizi lebih (6 balita), dan obesitas (4 balita).
Selain itu, penelitian juga mengungkapkan bahwa masih terdapat sebagian orang tua yang belum sepenuhnya sadar akan pentingnya partisipasi dalam menjaga kesehatan dan gizi anak mereka. Beberapa orang tua masih ragu untuk membawa anak-anak mereka ke puskesmas atau posyandu setempat. Hal ini memerlukan edukasi dan advokasi yang lebih intensif agar orang tua dapat menjadi lebih sadar akan pentingnya gizi seimbang bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak mereka.
Dalam penelitian ini, digunakan metode survei dengan pendekatan deskriptif dan metode cross-sectional. Seluruh balita usia 0-60 bulan di Kota Ternate menjadi populasi penelitian, sedangkan sampel penelitian diambil dari tiga titik kecamatan yang mewakili berbagai kelompok masyarakat di kota tersebut. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juni 2022 dengan pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi.
Status gizi balita ditentukan menggunakan pengukuran antropometri, termasuk pengukuran berat badan. Pengukuran ini dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, dan hasilnya dikategorikan dalam kategori seperti sangat kurus, kurus, normal, gemuk, dan obesitas.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa status gizi balita di Kota Ternate pada masa pandemi Covid-19 umumnya masih tergolong normal. Namun, perlu adanya upaya lebih lanjut untuk meningkatkan partisipasi orang tua dalam menjaga kesehatan dan gizi anak-anak mereka. Diharapkan adanya advokasi, sosialisasi, dan edukasi yang lebih intensif agar tercipta keluarga yang lebih sadar akan pentingnya gizi seimbang sebagai langkah pencegahan stunting dan permasalahan gizi lainnya.
Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pemahaman kita tentang status gizi balita selama masa pandemi Covid-19 di Kota Ternate. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi ini, diharapkan dapat diambil langkah-langkah yang lebih efektif dalam meningkatkan kesehatan dan gizi anak-anak, serta mewujudkan generasi penerus bangsa yang kuat dan sehat.