Gambaran Tingkat Pengetahuan Mahasiswa tentang Bantuan Hidup Dasar di FKIP Universitas Khairun
Bantuan Hidup Dasar (BHD) merupakan langkah pertama dalam situasi darurat yang dilakukan untuk mempertahankan dan memberikan pertolongan berupa pernafasan, saluran napas, dan sirkulasi. Dalam BHD, tindakan seperti Resusitasi Jantung Paru (RJP) dan manuver Heimlich, back blows, dan chest thrust dilakukan ketika terjadi penyumbatan saluran napas oleh benda asing. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan mahasiswa mengenai BHD di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Khairun. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional di FKIP.
Sampel penelitian ini terdiri dari 356 responden yang merupakan mahasiswa FKIP dari 10 program studi (prodi) yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa FKIP tergolong cukup dengan jumlah 286 responden (80,3%). Berdasarkan jenis kelamin, tingkat pengetahuan mahasiswa laki-laki dan perempuan juga tergolong cukup, masing-masing dengan persentase 80% dan 79%. Sementara itu, tingkat pengetahuan mahasiswa berdasarkan program studi juga tergolong cukup, dengan persentase tertinggi di prodi Kimia sebanyak 28 responden (87,5%).
BHD merupakan langkah penting dalam menghadapi situasi kegawatdaruratan. Namun, menurut American Heart Association (AHA) tahun 2020, kurang dari 40% individu dewasa menerima RJP yang dimulai oleh individu awam, dan kurang dari 12% menerapkan Automated External Defibrillator (AED) sebelum kedatangan Layanan Medis Darurat (EMS). Oleh karena itu, pengetahuan yang memadai mengenai BHD menjadi kunci dalam memberikan pertolongan pertama yang tepat.
Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu secara global. Pada tahun 2016, diperkirakan 17,9 juta orang meninggal karena penyakit jantung, yang mencakup 31% dari seluruh kematian di dunia. Di Indonesia, data dari Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa 1,5% populasi mengalami penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter. Kota Ternate juga memiliki angka kejadian penyakit jantung yang cukup signifikan, dengan 3.767 kasus pada tahun 2018 dan 4.352 kasus pada tahun 2019, serta menyebabkan 16 orang meninggal akibat penyakit jantung koroner pada tahun 2018 dan 10 orang pada tahun 2019.
Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk melihat tingkat pengetahuan mahasiswa FKIP tentang BHD, terutama karena FKIP terletak di dekat tempat umum seperti bandara di Kota Ternate yang sering menghadapi situasi darurat. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi terhadap tingkat pengetahuan mahasiswa tentang BHD dan dapat digunakan sebagai dasar untuk pemberian pelatihan BHD di masa yang akan datang.
Dalam rangka meningkatkan tingkat pengetahuan mahasiswa FKIP tentang BHD, beberapa saran diberikan. Fakultas diharapkan dapat memfasilitasi pemberian materi BHD kepada mahasiswa sebagai bagian dari kurikulum. Selain itu, FKIP juga disarankan untuk menyelenggarakan pelatihan dan simulasi BHD secara rutin kepada seluruh mahasiswa guna meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam memberikan pertolongan pertama.
Penelitian ini merupakan langkah awal yang penting dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai BHD di kalangan mahasiswa. Diharapkan dengan adanya upaya ini, mahasiswa FKIP Universitas Khairun akan menjadi agen perubahan dalam memberikan pertolongan pertama yang efektif dan memadai dalam situasi darurat.