Pusat Unggulan Kami

single-img-eight

CEDRS (Center for Environment Disaster Resilience and Sustainability) berkomitmen untuk melakukan penelitian, pendidikan, dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang terkait dengan pengelolaan bencana banjir. Pusat ini bekerja sama dengan para pemangku kepentingan terkait untuk mengembangkan strategi yang efektif dalam pencegahan banjir, sistem peringatan dini, dan upaya pemulihan pasca banjir. Selain itu, CEDRS secara aktif mempromosikan konsep zero waste dengan menerapkan praktik pengelolaan limbah yang berkelanjutan, mengadvokasi daur ulang dan pengurangan limbah, serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perekonomian sirkular.

Dalam bidang polusi, CEDRS melakukan program penelitian dan pendidikan yang berfokus pada pemahaman dan mitigasi berbagai bentuk polusi. Ini termasuk polusi udara, polusi air, dan kontaminasi tanah. Pusat ini bekerja sama dengan industri, lembaga pemerintah, dan organisasi non-pemerintah untuk mengembangkan solusi inovatif, mempromosikan keberlanjutan lingkungan, dan meningkatkan kesadaran tentang efek buruk polusi terhadap kesehatan manusia dan ekosistem.

Melalui dedikasinya dalam pengelolaan bencana banjir, inisiatif zero waste, dan mitigasi polusi, CEDRS memainkan peran penting dalam menghadapi tantangan kritis ini dan berkontribusi untuk mewujudkan masyarakat yang lebih berkelanjutan dan tangguh.

single-img-eight

Pusat Studi Bencana (PSB) Universitas Andalas merupakan salah satu pusat penelitian/studi di Universitas Andalas yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Sumatera Barat dalam menghadapi bencana. Pendirian pusat ini diinisiasi oleh para dosen di Fakultas Teknik, terutama dari Departemen Teknik Sipil. Ide ini didasarkan pada pemikiran bahwa semua sumber daya potensial di Universitas Andalas harus bekerja secara sinergi untuk membantu masyarakat di Sumatera Barat dalam menghadapi bencana. Sebelum pusat ini didirikan, banyak kegiatan terkait bencana telah dilakukan, namun dilakukan dalam kelompok kecil atau secara individual. Beberapa kelompok tersebut adalah Kelompok Studi Gempa Bumi dan Tsunami, KOGAMI (Komunitas Siaga Tsunami), dan Konstruksi Klinik Sumatera Barat.

single-img-eight

Menyadari pentingnya manajemen bencana di Indonesia, Ubaya telah mendirikan UBAYA CENTER of DISASTER MANAGEMENT di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Ubaya. Pusat ini bertujuan untuk memaksimalkan dampak dan eksposur sistem manajemen bencana yang akan dikembangkan untuk Indonesia dan masyarakatnya. Pusat ini telah menyelenggarakan berbagai kegiatan terkait manajemen bencana, antara lain:

1) Peningkatan kapabilitas kesiapsiagaan dan respons bencana

2) Pelatihan kesadaran bencana

3) Pengembangan kurikulum

4) Penelitian tentang manajemen bencana

5) Penggalangan dana untuk kegiatan tanggap bencana

6) Jaringan untuk transfer pengetahuan, penelitian, dan inovasi.

Untuk penggalangan dana untuk peristiwa bencana, silakan kunjungi: https://satujiwa.ubaya.ac.id/home/.

Untuk mendukung pusat ini, peluang jaringan, dan kesempatan menjadi relawan, silakan hubungi: international@unit.ubaya.ac.id.

single-img-eight

Pusat Studi Kebencanaan (PSB) Universitas Khairun merupakan salah satu pusat studi yang berada di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) yang bentuk melalui Keputusan Rektor Unkhair No 427/UN44/HM/2012 yang kemudian diperbaharui dengan SK Rektor Unkhair No. 864/UN44/HM/2015 tertanggal 14 September 2015. Pada tahun 2019 Pusat Studi Bergabung dengan Konsorsium Building Universities in Leading Disaster Resilience dan kemudian mengembangkan pusat ini menjadi Center of Excellence Disaster Resilience dan selanjutnya disebut sebagai Pusat Tangguh Bencana (PTB) dengan SK Rektor Nomor 3357/UN44/OT.01/2022 untuk peningkatan peran institusi dalam mitigasi dan penanggulangan bencana.

Wilayah Maluku Utara merupakan wilayah yang sangat rentan terhadap potensi bencana. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah merilis Peta Indeks Rawan Bencana dimana Provinsi Maluku Utara berada pada kategori sedang hingga besar. Hal ini karena wilayah Maluku Utara terletak pada daerah pertemuan lempeng Australia dan Pasifik yang selalu bergerak. Selain itu wilayah kepulauan Maluku Utara banyak dijumpai pulau-pulau vulkanis dan  sebagian lainnya merupakan dataran biasa. Bentuk topografi ini cukup rentan akan potensi bencana seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir dan tsunami. Pusat Studi Kebencanaan di Universitas Khairun dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah koordinasi Kepala LPPM Universitas Khairun dan bertanggung jawab langsung kepada Rektor Universitas Khairun.

single-img-eight

The Center of Excellence in Disaster Resilience (CoEDR) di Universitas Ahmad Dahlan disebut Ahmad Dahlan Disaster Management Center (ADDMC). Sejarah ADDMC dimulai dari pendirian Pusat Studi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana (PSMPB). Ini adalah salah satu pusat studi dari 14 pusat studi di UAD yang berada di bawah koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM). Pusat ini didirikan pada tanggal 1 November 2018 melalui Surat Keputusan Rektor UAD Nomor 372 tahun 2018 untuk menyesuaikan peran yang semakin meningkat dari Pusat Studi Lingkungan dan Penanggulangan Bencana UAD (PSLPB) dalam mitigasi dan manajemen bencana. Nama tersebut diubah dari PSLPB menjadi PSMPB, yang fokus pada melakukan studi dan kegiatan dalam konteks upaya mitigasi, respons, dan pemulihan terhadap bencana.

Dengan proyek Erasmus+ BUiLD (Building Universities in Leading Disaster Resilience) pada tahun 2019, nama pusat ini disesuaikan menjadi Ahmad Dahlan Disaster Management Center (ADDMC) yang didirikan pada tanggal 9 Agustus 2022 dengan nomor keputusan 191 untuk pendirian pusat dan nomor keputusan 309 untuk struktur tim manajemen. Pusat ini terletak di gedung Fakultas Kedokteran UAD, lantai dua. Penempatan pusat di Fakultas Kedokteran sejalan dengan kurikulum fakultas yang berfokus pada Manajemen Bencana. Struktur ADDMC terdiri dari anggota tim sebelumnya dari PSMPB dan anggota tambahan dari Fakultas Kedokteran.

Selain tim manajemen yang berasal dari latar belakang dosen, ADDMC memiliki satu staf administrasi tetap sebagai sekretaris yang memiliki latar belakang dalam manajemen bencana dan bertanggung jawab atas kegiatan harian pusat. ADDMC sebagai bagian dari UAD berada di bawah koordinasi Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dengan slogan "One Muhammadiyah One Response (OMOR)".

single-img-eight

Simpul Pemberdayaan Masyarakat untuk Ketangguhan Bencana, Universitas Islam Indonesia  (SPMKB - UII), Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan (DP2K)/Simpul Tumbuh, Universitas Islam Indonesia hadir dengan tujuan meningkatkan dan menguatkan kolaborasi penelitian di bidang kebencanaan dengan melibatkan seluruh sivitas akademika UII dan masyarakat sekitar, bukan hanya pada level nasional, tapi juga internasional, agar hasilnya bisa dirasakan oleh masyarakat lebih luas. Lebih spesifik lagi, SPMKB diharapkan menjadi simpul penghubung dan pusat koordinasi bersama antar unit atau pusat studi kebencanaan di UII agar lebih masif kontribusi yang diberikan dan bisa mengoptimalkan langkah-langkah diseminasi. Lebih dari itu, harapannya SPMKB bisa menjadi Pusat Unggulan Ipteks Perguruan Tinggi (PUI-PT) dengan sumbangan besar yang bisa berdampak pada peningkatan peringkat universitas dan rekognisi di dunia seperti dalam pemeringkatan World University Ranking.

Selain itu, melihat kemampuan resiliensi masyarakat dalam menghadapi bencana dan cukup banyak dan bervariasinya SDM dari pusat-pusat studi di lingkungan UII bertema kebencanaan, UII melihat pentingnya merekam kemampuan resiliensi tersebut melalui kegiatan training workshop yang kontinyu dalam rangka mewujudkan masyarakat yang Tangguh bencana, yang dikelola oleh Simpul Pemberdayaan Masyarakat untuk Ketahanan Bencana (SPMKB), sebuah unit yang terbentuk melalui program BUiLD (Building Universities in Leading Disaster resilience). Program BUiLD yang didanai oleh Uni Eropa, melalui Erasmus+ CBHE (Capacity Building in Higher Education) ini menyatukan beberapa universitas di Indonesia dan Eropa dalam Konsorsium, yang fokus kegiatannya pada mitigasi bencana. Unit semacam SPMKB di UII ini juga ada di masing-masing anggota konsorsium yang tersebar di Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi.

single-img-eight

Universitas Lambung Mangkurat (ULM) berkomitmen untuk mengembangkan penelitian, pendidikan, dan keterlibatan masyarakat dalam bidang ketangguhan bencana. Universitas ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi antara komunitas akademik ULM dan masyarakat setempat, baik di tingkat nasional maupun internasional, guna memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat.

Secara khusus, ULM berperan sebagai pusat koordinasi yang memfasilitasi kolaborasi antara berbagai unit atau pusat studi kebencanaan di dalam universitas. Pendekatan kolaboratif ini memungkinkan kontribusi yang berdampak dan penyebaran hasil penelitian yang efektif. Selain itu, ULM berupaya meningkatkan peringkat dan pengakuan globalnya, seperti dalam peringkat universitas internasional, dengan menjadi pusat keunggulan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi di perguruan tinggi.

Program universitas ini berfokus pada penelitian dalam bidang ketangguhan bencana untuk mendorong inovasi dan partisipasi aktif dalam mengatasi tantangan terkait bencana. Tujuannya adalah menciptakan masyarakat Indonesia yang siap tanggap terhadap bencana yang dapat terjadi kapan saja. Dengan memanfaatkan pengalaman luas dalam penelitian bencana dan kemitraan internasional, ULM mengembangkan kegiatan penelitian yang meningkatkan partisipasi penelitian, pengembangan kapasitas, kolaborasi penelitian, dan penyebaran hasil penelitian yang optimal.

Program ULM meliputi bidang-bidang utama, termasuk keunggulan akademik, komersialisasi dan pemanfaatan hasil penelitian, serta pengembangan kapasitas.

single-img-eight

Organisasi bencana Universitas Muhammadiyah Palu dengan nama SINTUVU mhp yang terbentuk pada saat gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala (PASIGALA) pada tanggal 28 September 2018. Awalnya, kegiatan unit bencana SINTUVU UNISMUH Palu terbatas pada kegiatan terkait Tanggap Darurat, yang meliputi kegiatan pencarian dan penyelamatan (SAR), evakuasi, bantuan darurat, penyediaan dapur umum, dan lokasi evakuasi bekerja sama dengan Pusat Manajemen Bencana Muhammadiyah (MDMC) dan BPBD.

Saat ini, kami memiliki tujuan jangka panjang dan komitmen untuk meningkatkan ketangguhan bencana dengan meluncurkan kegiatan manajemen bencana, yaitu Pra-bencana yang meliputi pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, dan peringatan dini, serta kegiatan Pasca-bencana yang meliputi pemulihan, rehabilitasi, dan rekonstruksi. Program ini akan dilaksanakan melalui implementasi 4 (empat) pilar, yaitu pembelajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan pengembangan Al Islam dan Muhammadiyah berbasis bencana.

Realisasi kegiatan yang dilakukan oleh MHP sebagai lembaga pendidikan melalui kolaborasi yang terkoordinasi dengan pemangku kepentingan, yaitu Pemerintah, Bisnis, Media Massa, dan Masyarakat sebagai bagian dari Pentahelix. Dengan memanfaatkan posisinya sebagai lembaga pendidikan, MHP bekerja sama dengan komunitas lokal, regional, nasional, dan bahkan internasional, menjadi Pusat Keunggulan dalam Manajemen Bencana melalui kapasitas untuk mentransfer pengetahuan, penelitian, dan dedikasi dalam bentuk inisiatif-inisiatif inovatif untuk meningkatkan ketangguhan bencana dalam semua aspek dan menggerakkan jaringan, sumber daya, dan keahlian khusus dalam situasi darurat dan selama fase pemulihan. Tujuan utama Manajemen Bencana MHP adalah mencerminkan kesiapsiagaan dalam lingkup perubahan strategi pendidikan dan kegiatan pengembangan bisnis, serta tata kelola institusional menuju Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.