Dukungan PSB Unkhair Dan Forum PRB Untuk Mewujudkan Kota Ternate Inklusif
Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate berkomitmen untuk menggalang kepedulian, kesejahteraan dan pemberdayaan bagi penyadang disabilitas dalam segala bidang. Hal ini merupakan bagian dari proram kerja Walikota Ternate saat ini untuk menwujudkan Kota Ternate Sebagai Kota Inklusif.
kota yang inklusif sendiri merupakan kota yang secara politik menghargai warganya secara setara, yang miskin didengar suaranya, terlibat dalam proses perencanaan dan penganggaran, dan secara fisik mereka memperoleh akses terhadap layanan dasar bagi kehidupan, seperti perumahan, air bersih, dan listrik. Sebuah kota inklusif wajib menjamin kesetaraan hak dan partisipasi semua orang, termasuk mereka yang paling termarjinalkan.
World Bank menyebutkan tiga faktor penting untuk membangun sebuah kota inklusif: Pertama, spacial inclusion atau inklusi ‘ruang’
(fisik) yang meliputi tersedianya infrastruktur pokok sehari-hari berupa perumahan yang layak huni, air bersih, dan sanitasi. Kedua, social inclusion atau inklusi sosial. Sebuah kota inklusif wajib menjamin kesetaraan hak dan partisipasi semua orang, termasuk mereka
yang paling termarjinalkan. Eksklusi terhadap mereka terbukti mengakibatkan ketimpangan dan kerusuhan sosial di berbagai kota. Ketiga, economic inclusion atau inklusi ekonomi. Kota inklusif harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan kesempatan kepada semua warga kota untuk menikmati buah pertumbuhan ekonomi (‘Inclusive Cities’, 2015).
untuk mewujudkan kota Ternate yang inklusif perlu ada keejasama yang apik antara semua pemangku kepentingan terkait termasuk perguruan tinggi. oleh kerana itu, pada perteman tersebut, Pusat Studi Bencana Universitas Khairun dan Forum Pengurangan Risiko Bencana Kota Ternate memberikan dukungan dan siap membantu program pemerintah Kota Ternate tersebut.