SELAMA PENDEMI COVID-19, SEBANYAK 10,647 MAHASISWA UNKHAIR IKUT KULIAH ONLINE
Setelah keluarnya edaran Rektor nomor : 325/UN44/HM.09/2020 Tentang Kesiapsiagaan Dini Antisipasi Penyebaran Virus Corona (Covid-19) seluruh aktifitas perkuliahan dilakukan secara daring, aplikasi yang digunakan untuk perkuliahan daring sama dengan aplikasi yang digunakan oleh berbagai kampus yang ada di Indonesia yaitu e-learning, dengan penggunaan aplikasi ini membuat masing masing Fakultas memberikan panduan penggunaan e-learning kepada Dosen dan mahasiswa.
Sesuai data di Biro Akademik Universitas Khairun pada semester ini tercatat 10,647 mahasiswa yang aktif, mahasiswa ini pada umumnya melakukan perkuliahan secara online akibat dari dampak bencana non alam penyebaran virus corana (covid-19). Beberapa Dosen telah melaksanakan perkuliahan dengan sistem daring, sesuai informasi yang diterima beberapa program studi juga telah melakukan ujian proposal berbasis online, berbagai pengalaman yang disampaikan selama melakukan kuliah daring ini, ada yang mengalami kendala jaringan sehingga tak dapat terkoneksi dengan Dosen pembimbing.
Dari berbagai kendala ada cerita dari salah satu mahasiswi yang pernah dipostingnya lewat media social Facebook Dea Kaijely, dia menceriterakan bahwa dirinya harus mencari signal sampai berpindah tempat. “Dea bersama Ayahnya ke kantor Camat Loloda untuk mencari jaringan wifi yang tersedia, ketika giliran Dea ujian proposal jaringan di kantor Camat Loloda hilang dan akhirnya esok hari Dea bersama Ayahnya harus ke Jailolo untuk mendapat jaringan internet yang bagus agar bisa melakukan ujian proposal”. Selain Dea yang berada di luar Ternate, kebanyakan mahasiswa juga yang tinggal di area dekat kampus memilih menggunakan wifi milik kampus.
Dari pantau humas banyak mahasiswa yang risau dengan perkuliahan online ini, para mahasiswa merasa tidak leluasa dangan kuliah daring, beberapa alasan yang disampaikan ke humas diantaranya, perkuliahan untuk mahasiswa ilmu eksata akan sangat merepotkan karena kegiatan praktek tidak dapat dilakukan dengan metode ini, alhasil mereka banyak mencari informasi tambahan dimedia seperti youtube dan video tutorial lainnya hanya untuk menambah pemahaman mereka terhadap ilmu yang disampaikan oleh Dosen.
Dari berbagai kendala yang dialami oleh mahasiswa, mendapat perhatian khusus dari Rektor Universitas Khairun Prof. Dr. Husen Alting,SH.MH. Bagi mahasiswa yang tinggal di area dekat kampus atau berada di kosan akan mendapat bantuan dari pihak kampus, bantuan ini adalah bentuk kepedulian para Dosen dan Universitas terhadap mahasiswanya, untuk biaya hidup Rektor Unkhair sedang mengusulkan ke bagian anggaran Pemerintah yakni Kanwil Anggaran untuk dilakukannya revisi atau pergeseran anggaran untuk bantuan kepada mahasiswa, untuk diketahui Universitas Khairun merupakan Universitas Negeri, maka semua anggaran harus mendapat persetujuan Kanwil Angaran setempat.
Meskipun berbagai kendala yang dialami oleh Dosen dan Mahasiswa selama melakukan kuliah online, tak membuat para mahasiswa dan Dosen ini patah semangat, kuliah daring adalah pengalaman menarik yang tak terlupakan, selain dengan kesibukan kuliah online ada beberapa mahasiswa yang turut bergabung dalam membantu pemerintah diantaranya mahasiswa PMI Unkhair yang turut serta berasama tim satgas pemerintah, ada juga mahasiswa yang membuat masker untuk dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan, selain masker mahasiswa Universitas Khairun juga membantu menyediakan sabun antiseptic serta hand sanitizer yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan, ada juga mahasiswa yang membuat tempat cuci tangan otomatis yang disumbangkan ke rumah sakit daerah setempat. Humas