Dampak Gempa Bumi terhadap Jaringan Pipa PDAM Donggala di Kelurahan Tanamodindi Kota Palu
Pada tanggal 28 September 2018, gempa bumi dengan kekuatan 7,4 skala Richter mengguncang Kota Palu, Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong di Sulawesi Tengah. Gempa tersebut menyebabkan berbagai kerusakan di wilayah tersebut, termasuk kerusakan pada infrastruktur dan sarana umum. Salah satu dampak yang signifikan adalah kesulitan masyarakat dalam mendapatkan pasokan air bersih. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kerusakan jaringan pipa PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Donggala yang ada di Kelurahan Tanamodindi sebagai akibat dari gempa bumi tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Dalam penelitian ini, dilakukan pengamatan terhadap kondisi jaringan pipa PDAM Donggala pasca gempa bumi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kerusakan pada jaringan pipa, seperti pipa yang patah dan bocor, dengan total kerusakan mencapai 270 meter. Kerusakan tersebut terdiri dari 102 meter pipa dengan diameter 2 inci, 6 meter pipa dengan diameter 3 inci, 60 meter pipa dengan diameter 4 inci, 72 meter pipa dengan diameter 6 inci, 12 meter pipa dengan diameter 10 inci, dan 18 meter pipa dengan diameter 12 inci. Total panjang pipa yang terdampak gempa dan melayani Kelurahan Tanamodindi adalah sekitar 28.079 meter. Persentase kerusakan jaringan pipa ini adalah sebesar 0,962%.
Dampak gempa bumi terhadap jaringan pipa PDAM Donggala dapat diamati dari kondisi tanah pasca gempa di Kelurahan Tanamodindi. Tanah di sekitar kelurahan tersebut mengalami retakan, amblas, bahkan hancur. Kerusakan pada pipa-pipa air bersih juga terlihat jelas, seperti pipa yang patah dan bocor. Salah satu contoh kerusakan terjadi pada Jl. Bulu Masomba, di mana jalan rusak dan mengakibatkan pipa PVC dengan diameter 12 inci di Jl. Bulu Masomba patah. Selain itu, pompa di sumur dalam lasoani 2 juga terangkat dan mengalami kekeringan, sehingga tidak dapat menyalurkan air bersih kepada masyarakat di Kelurahan Tanamodindi, Kota Palu.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yang bertujuan untuk memahami fenomena yang terjadi setelah gempa bumi. Metode ini memungkinkan peneliti untuk meneliti objek penelitian secara alamiah dan mendalam. Dalam hal ini, penelitian ini fokus pada kondisi jaringan pipa yang rusak dan persentase kerusakan jaringan pipa PDAM Donggala di Kelurahan Tanamodindi akibat gempa bumi tanggal 28 September 2018.
Dalam penelitian ini, data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui survei menggunakan kuesioner yang diberikan kepada responden, yaitu pelanggan rumah tangga berpenghasilan rendah di lima kelurahan yang dilayani oleh PDAM Donggala. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen tentang fungsi sosial pelayanan PDAM Donggala dan literatur kepustakaan yang relevan.
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kerusakan jaringan pipa PDAM Donggala di Kelurahan Tanamodindi akibat gempa bumi. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan dalam memulihkan pasokan air bersih kepada masyarakat.