Menggerakkan Ekonomi Melalui Pemulihan Usaha Skala Mikro Pasca Gempa dan Tsunami di Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Studi pada Program Livelihood MDMC-Solidar Suisse)
Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses revitalisasi ekonomi Kecamatan Sirenja melalui program pemulihan usaha skala mikro yang dilaksanakan oleh Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bekerja sama dengan Solidar Suisse. Gempa bumi berkekuatan 7,4 skala richter yang disusul dengan tsunami dan likuifaksi yang terjadi pada hari Jumat, 28 September 2018 di Sulawesi Tengah tidak hanya menyebabkan kerusakan dan kerugian pada infrastruktur, namun juga melumpuhkan sektor ekonomi dan mata pencaharian masyarakat. Kecamatan Sirenja merupakan salah satu dari 16 kecamatan di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, yang terdampak parah akibat bencana gempa dan tsunami. Usaha skala mikro, termasuk usaha produksi, perdagangan, dan jasa, merupakan salah satu sumber mata pencaharian masyarakat Sirenja. Penerapan program pemulihan usaha skala mikro yang adil, merata, dan tepat sasaran merupakan salah satu strategi untuk mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapi masyarakat di Kecamatan Sirenja pascabencana gempa bumi dan tsunami.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif, dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan teknik analisis data. Temuan penelitian menunjukkan bahwa program pemulihan usaha skala mikro yang dilakukan oleh MDMC dan Solidar Suisse sangat bermanfaat, terutama dalam menumbuhkan pola pikir di kalangan masyarakat bahwa usaha yang sukses tidak hanya membutuhkan modal finansial, tetapi juga membutuhkan perencanaan strategis dan pembukuan yang baik.
Gempa bumi berkekuatan 7,4 skala Richter yang diikuti dengan tsunami melanda Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada hari Jumat, 28 September 2018. Gempa bumi tersebut tidak hanya menimbulkan kerusakan dan kerugian fisik, namun juga berdampak signifikan pada sektor ekonomi dan mata pencaharian. Kecamatan Sirenja, yang terletak di Kabupaten Donggala, sangat bergantung pada pertanian dan perikanan sebagai sumber mata pencaharian utama. Selain itu, usaha skala mikro memainkan peran penting dalam mendukung keluarga petani dan nelayan, termasuk produksi rumah tangga, perdagangan skala kecil, dan usaha yang berorientasi pada layanan jasa seperti salon, bengkel, dan jasa penjahitan. Namun, bahkan setelah sembilan bulan sejak gempa bumi dan tsunami, kondisi ekonomi di Kecamatan Sirenja belum sepenuhnya pulih. Pemerintah dituntut untuk bekerja keras untuk mengatasi berbagai dampak bencana, tidak hanya dari segi rekonstruksi fisik, tetapi juga non-fisik.
Kolaborasi Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Solidar Suisse melalui Program Livelihood MDMC-Solidar Suisse memberikan secercah harapan bagi masyarakat Sirenja untuk mengatasi tantangan mata pencaharian mereka. Program ini berfokus pada pengusaha skala mikro dan menargetkan sekitar 1.300 penerima manfaat, yang sebagian besar terdiri dari keluarga nelayan dan petani. Program ini dimulai pada bulan Juli 2019 dan berakhir pada bulan Juni 2020. Tujuannya adalah untuk berkontribusi pada pemulihan ekonomi yang berkelanjutan bagi para penyintas di Kecamatan Sirenja. Program ini tidak hanya bertujuan untuk mengganti aset yang hilang tetapi juga untuk meningkatkan keterampilan melalui sesi pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas dan profitabilitas bisnis lokal.
Program ini mencakup tujuh modul pelatihan bisnis: perencanaan pemulihan bisnis, pemasaran untuk usaha mikro, pembukuan sederhana untuk usaha mikro, kewirausahaan untuk pengusaha mikro, komunikasi/negosiasi bisnis dan pembuatan proposal untuk pengusaha mikro, literasi keuangan untuk pengusaha mikro, dan pemasaran digital dan manajemen logistik untuk pengusaha mikro.
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses revitalisasi ekonomi Kecamatan Sirenja melalui program pemulihan usaha mikro yang dilaksanakan oleh MDMC-Solidar Suisse. Penelitian ini berfokus pada kajian efektivitas program dalam mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapi masyarakat di Kecamatan Sirenja pasca gempa bumi dan tsunami.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif, yang melibatkan observasi langsung, wawancara dengan penerima manfaat program dan pemangku kepentingan, tinjauan dokumentasi, dan analisis data. Para peneliti mengunjungi Kecamatan Sirenja dan melakukan wawancara dengan sampel pengusaha skala mikro yang berpartisipasi dalam program. Mereka juga mengumpulkan data dari laporan dan dokumen program untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang pelaksanaan dan dampak program.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa program pemulihan usaha skala mikro berdampak positif terhadap kebangkitan ekonomi di Kecamatan Sirenja. Beberapa hasil utama telah diidentifikasi:
-
Peningkatan pengetahuan dan keterampilan bisnis: Modul pelatihan yang disediakan oleh program terbukti sangat bermanfaat bagi pengusaha skala mikro. Para peserta melaporkan adanya peningkatan dalam pemahaman mereka tentang perencanaan bisnis, strategi pemasaran, pembukuan, kewirausahaan, komunikasi, dan manajemen keuangan. Keterampilan yang baru diperoleh ini berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan profitabilitas mereka.
-
Peningkatan manajemen keuangan: Program ini menekankan pentingnya pembukuan dan literasi keuangan yang tepat bagi pengusaha skala mikro. Hasilnya, para peserta menunjukkan praktik manajemen keuangan yang lebih baik, termasuk pembukuan, penganggaran, dan pelacakan pengeluaran. Hal ini menghasilkan pengambilan keputusan keuangan yang lebih baik dan meningkatkan stabilitas keuangan untuk bisnis mereka.
-
Memperkuat kehadiran di pasar: Pelatihan tentang strategi pemasaran dan pemasaran digital membantu pengusaha skala mikro di Kecamatan Sirenja memperluas basis pelanggan dan jangkauan mereka. Para peserta mempelajari teknik pemasaran yang efektif, seperti branding, penentuan posisi produk, dan keterlibatan pelanggan. Beberapa pengusaha berhasil memanfaatkan platform online dan media sosial untuk mempromosikan bisnis mereka dan menarik pelanggan baru.
-
Peningkatan akses ke modal: Program ini memfasilitasi akses ke sumber daya keuangan bagi pengusaha skala mikro. Melalui kemitraan dengan lembaga keuangan lokal, para peserta diberikan informasi tentang fasilitas kredit yang tersedia dan dukungan dalam mempersiapkan aplikasi pinjaman. Hal ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan dana untuk ekspansi bisnis, pembelian peralatan, dan modal kerja.
-
Peningkatan jaringan dan kolaborasi: Program ini menumbuhkan rasa kebersamaan di antara para pengusaha skala mikro di Kecamatan Sirenja. Melalui sesi pelatihan dan acara jaringan, peserta memiliki kesempatan untuk terhubung dengan sesama pengusaha, berbagi pengalaman, dan membangun hubungan kolaboratif. Hal ini menghasilkan pembentukan jaringan bisnis dan inisiatif kerja sama, seperti upaya pemasaran bersama dan pembelian bahan baku dalam jumlah besar.
Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa program pemulihan usaha skala mikro yang dilaksanakan oleh MDMC-Solidar Suisse berperan penting dalam merevitalisasi perekonomian Kabupaten Sirenja setelah gempa bumi dan tsunami. Fokus program pada pengembangan pengetahuan dan keterampilan bisnis, peningkatan manajemen keuangan, perluasan pasar, fasilitasi akses modal, serta mendorong jejaring dan kolaborasi terbukti efektif dalam mendukung pemulihan dan pertumbuhan bisnis skala mikro di masyarakat.
Temuan-temuan dari penelitian ini memberikan wawasan yang berharga bagi organisasi dan pemangku kepentingan yang terlibat dalam upaya pemulihan ekonomi pascabencana. Temuan-temuan ini menyoroti pentingnya program yang ditargetkan dan komprehensif yang memenuhi kebutuhan spesifik pengusaha skala mikro dan memberdayakan mereka dengan pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya yang diperlukan untuk membangun kembali dan mempertahankan bisnis mereka. Dengan mendukung pemulihan usaha skala mikro, maka akan tercipta kesempatan kerja, merangsang pertumbuhan ekonomi lokal, dan meningkatkan ketahanan masyarakat yang terkena dampak bencana alam secara keseluruhan.