Kesiapsiagaan Tenaga Kesehatan dalam Tanggap Kegawatdaruratan Bencana Banjir di Puskesmas Tibawa Kabupaten Gorontalo
Bencana merupakan salah satu isu kontemporer yang membutuhkan perhatian khusus di tingkat internasional. Dampak yang ditimbulkan oleh bencana dapat menyebabkan penderitaan bagi masyarakat, baik berupa korban jiwa, kerugian harta benda, maupun kerusakan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan faktor-faktor kesiapsiagaan tenaga kesehatan dalam menangani kegawatdaruratan bencana banjir di Puskesmas Tibawa, Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei hingga September 2020 di wilayah kerja Puskesmas Tibawa. Desain penelitian ini menggunakan tipe penelitian survei untuk mendeskripsikan informasi dengan pendekatan analitik kesehatan. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 69 responden yang dipilih secara keseluruhan dengan menggunakan kuesioner pengetahuan, sikap, dan kesiapsiagaan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pengetahuan responden berkualitas baik dengan tingkat kesiapsiagaan yang tidak siap sebanyak 2 orang dan siap sebanyak 27 orang. Sedangkan pengetahuan yang kurang berkualitas diikuti dengan tingkat kesiapsiagaan yang tidak siap sebanyak 39 orang dan siap sebanyak 1 orang. Sikap responden yang baik berhubungan dengan tingkat kesiapsiagaan yang tidak siap sebanyak 60 orang dan siap sebanyak 3 orang, sedangkan sikap yang kurang berkualitas diikuti dengan tingkat kesiapsiagaan yang tidak siap sebanyak 4 orang dan siap sebanyak 2 orang. Oleh karena itu, kesiapsiagaan tenaga kesehatan sangat penting untuk meningkatkan kemampuan dalam penanganan bencana banjir.
Indonesia sendiri merupakan daerah yang rawan bencana dan memiliki jumlah penduduk yang besar. Bencana dapat disebabkan oleh faktor alam maupun ulah manusia. Jumlah kejadian bencana meningkat setiap tahunnya, termasuk gempa bumi, tanah longsor, banjir, angin topan, letusan gunung api, kebakaran, kebakaran hutan dan lahan, kecelakaan transportasi, dan kecelakaan industri. Ancaman bencana dapat menyebabkan korban jiwa dan kerugian harta benda.
Berdasarkan wawancara dengan tenaga kesehatan di Puskesmas Tibawa, mereka menentukan tempat yang menjadi pusat pelayanan kesehatan saat terjadi bencana di sekitar wilayah Puskesmas Tibawa. Namun, tidak semua tenaga kesehatan terlibat dalam kegiatan kesiapsiagaan bencana, dan belum ada tenaga kesehatan di Puskesmas Tibawa yang pernah mengikuti pelatihan kesiapsiagaan bencana.
Mengingat kondisi Mengingat kondisi tersebut, penting bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Tibawa untuk meningkatkan kesiapsiagaan mereka dalam menangani kegawatdaruratan bencana banjir. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan kesiapsiagaan tenaga kesehatan adalah sebagai berikut:
-
Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana: Puskesmas Tibawa perlu menyelenggarakan pelatihan kesiapsiagaan bencana bagi seluruh tenaga kesehatan. Pelatihan ini akan memberikan mereka pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam penanganan keadaan darurat, termasuk prosedur evakuasi, pertolongan pertama, manajemen pasien bencana, dan komunikasi dalam situasi darurat.
-
Perencanaan dan Simulasi Bencana: Puskesmas Tibawa perlu mengembangkan rencana tanggap darurat yang jelas dan terstruktur dalam menghadapi bencana banjir. Rencana ini harus mencakup langkah-langkah yang harus diambil oleh tenaga kesehatan dalam situasi darurat, termasuk pemisahan area rawat, pengaturan transportasi pasien, pengadaan peralatan medis darurat, dan koordinasi dengan pihak terkait. Selain itu, simulasi bencana juga dapat dilakukan secara berkala untuk melatih tenaga kesehatan dalam menghadapi situasi bencana secara nyata.
-
Peralatan dan Persediaan Darurat: Puskesmas Tibawa perlu memastikan ketersediaan peralatan dan persediaan darurat yang memadai untuk menghadapi bencana banjir. Ini termasuk stok obat-obatan, peralatan medis darurat seperti defibrilator, peralatan perlindungan diri, alat-alat evakuasi, serta sumber daya air bersih dan sanitasi. Peralatan dan persediaan tersebut harus diperiksa secara berkala dan diperbarui sesuai kebutuhan.
-
Koordinasi dengan Pihak Terkait: Puskesmas Tibawa perlu menjalin kerjasama yang baik dengan pihak terkait dalam penanganan bencana, termasuk pemerintah daerah, tim penanggulangan bencana, rumah sakit, dan organisasi kemanusiaan. Koordinasi yang baik akan memudahkan pertukaran informasi, alokasi sumber daya, dan bantuan dalam situasi darurat.
-
Komunikasi dan Edukasi Masyarakat: Selain meningkatkan kesiapsiagaan tenaga kesehatan, Puskesmas Tibawa juga perlu melakukan komunikasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah persiapan dan tindakan yang harus dilakukan saat terjadi bencana banjir. Hal ini dapat dilakukan melalui penyuluhan, sosialisasi, dan kampanye kesadaran bencana.
Dengan adanya langkah-langkah ini, diharapkan kesiapsiagaan tenaga kesehatan di Puskesmas Tibawa dalam menangani kegawatdaruratan bencana banjir dapat ditingkatkan. Hal ini akan memastikan penanganan yang efektif dan cepat dalam menyelamatkan nyawa dan memberikan perawatan medis kepada korban bencana.