Efektivitas Media Pembelajaran Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Multi-Platform dalam Mewujudkan Sekolah Siaga Covid-19
Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang besar terhadap dunia pendidikan, dengan penutupan sekolah yang berkepanjangan yang menyebabkan kekhawatiran akan kualitas pendidikan jangka panjang dan kesiapan lulusan untuk masa depan. Situasi ini diperparah dengan kurangnya kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap pengurangan risiko bencana (PRB), sehingga perlu adanya pergeseran dari pendekatan reaktif menjadi proaktif dalam mengelola bencana. Pengurangan risiko bencana yang proaktif membutuhkan partisipasi aktif dari berbagai institusi, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, dan masyarakat.
Untuk mengatasi masalah yang mendesak ini, sebuah studi penelitian baru berfokus pada pengembangan media pembelajaran pengurangan risiko bencana berbasis multi-platform untuk mewujudkan Sekolah Siaga Covid-19. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap guru dalam menggunakan berbagai platform pembelajaran. Untuk mengukur efektivitas pelatihan, digunakan desain pre-test dan post-test satu kelompok yang melibatkan 22 siswa.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap guru dalam mengintegrasikan pengurangan risiko bencana non-alam dan media pembelajaran berbasis multi-platform. Rata-rata peningkatan N-Gain untuk pengurangan risiko bencana non alam adalah 0,33, dikategorikan sedang, sedangkan peningkatan untuk media pembelajaran berbasis multi-platform adalah 0,59, juga dalam kategori sedang. Temuan ini menekankan keampuhan program pelatihan dalam meningkatkan kesiapsiagaan guru dalam menangani bencana non-alam seperti pandemi Covid-19 dan memanfaatkan multi-platform untuk pembelajaran yang efektif.
Penelitian ini menyoroti pentingnya manajemen pengurangan risiko bencana melalui kemitraan dengan berbagai lembaga yang sudah mapan dan memiliki peran strategis di masyarakat dan dapat diakses oleh berbagai pihak. Sekolah, sebagai institusi pendidikan yang penting, merupakan pemain kunci dalam menerapkan manajemen pengurangan risiko bencana untuk memastikan komitmen yang berkelanjutan. Namun, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa banyak sekolah yang tidak siap untuk menghadapi bencana seperti Covid-19, dan ketahanan guru dalam situasi seperti itu masih rendah.
Kurangnya kesiapsiagaan berasal dari pelatihan dan pendidikan yang tidak memadai tentang pengurangan risiko bencana, terutama dalam menangani bencana non-alam. Meskipun telah ada intervensi dari lembaga-lembaga lain, fokus mereka terutama pada bencana alam, meninggalkan kesenjangan yang signifikan dalam menangani bencana non-alam seperti Covid-19. Hal ini membutuhkan media dan metode pendidikan yang komprehensif dan menarik untuk mempersiapkan guru dan siswa dalam menghadapi kejadian seperti itu secara efektif.
Untuk mengatasi tantangan ini, penelitian ini menyarankan pengembangan media pembelajaran yang memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Mengingat siswa saat ini merupakan bagian dari generasi digital, perangkat digital menawarkan pengalaman belajar yang optimal. Selain itu, pengurangan risiko bencana selama Covid-19 membutuhkan penelitian, perencanaan, pelatihan, dan komunikasi multidisiplin, dan perencanaan pembelajaran daring yang efektif dapat secara signifikan mengurangi dampak buruknya.
Penelitian ini difokuskan pada dua sekolah yang menjadi mitra, yaitu SD Muhammadiyah Girikerto Sleman dan SD Muhammadiyah Wonokromo 1 Bantul. Penelitian ini menemukan bahwa guru-guru di kedua sekolah tersebut kurang memiliki pemahaman dan keterampilan dalam memanfaatkan media pembelajaran PRB berbasis multi-platform dan mengintegrasikan protokol kesehatan Covid-19 ke dalam proses pembelajaran.
Untuk mengatasi masalah ini, penelitian ini merancang model pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengimplementasikan pendidikan yang tanggap bencana. Model ini terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan guru, sehingga meningkatkan kesiapsiagaan bencana siswa dan potensi untuk menyelamatkan diri mereka sendiri dan orang lain selama krisis.
Kesimpulannya, pengembangan media pembelajaran pengurangan risiko bencana berbasis multi-platform memainkan peran penting dalam mewujudkan Sekolah Siaga Covid-19. Penelitian ini menyoroti perlunya manajemen pengurangan risiko bencana yang proaktif di sekolah dan menekankan pentingnya pelatihan dan pendidikan yang komprehensif bagi para guru untuk menangani bencana non-alam secara efektif. Dengan perangkat dan pengetahuan yang tepat, sekolah dapat menjadi pusat program pengurangan risiko bencana yang berkelanjutan, sistematis, dan terstruktur, sehingga dapat memastikan keselamatan dan kesejahteraan siswa dan masyarakat luas. Dengan mengintegrasikan media pembelajaran berbasis multi-platform dan membekali para guru dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan, sekolah dapat secara efektif mempersiapkan siswa untuk merespons dan memitigasi dampak bencana seperti pandemi Covid-19. Melalui kemitraan strategis dengan berbagai lembaga dan keterlibatan aktif masyarakat, pendekatan proaktif terhadap pengurangan risiko bencana dapat dilakukan, menciptakan masyarakat yang tangguh dan siap siaga.
Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian ini juga mengidentifikasi tantangan yang masih ada dan area yang perlu ditingkatkan. Banyak sekolah tidak memiliki persiapan yang memadai dan ketangguhan guru dalam menghadapi bencana seperti Covid-19. Pelatihan dan dukungan dari para ahli dalam mengimplementasikan media PRB berbasis multi-platform dalam pembelajaran daring sangatlah penting. Selain itu, ada kebutuhan untuk mengembangkan media yang menarik dan terintegrasi yang dapat digunakan secara efektif dalam lingkungan pembelajaran daring.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, disarankan agar lembaga pendidikan, badan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya berkolaborasi untuk mengembangkan program pengurangan risiko bencana yang komprehensif. Program-program ini harus berfokus pada bencana alam dan non-alam, dengan penekanan pada bencana non-alam seperti Covid-19. Dengan membekali guru dengan pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya yang diperlukan, mereka dapat secara efektif mendidik siswa tentang kesiapsiagaan, tanggap bencana, dan pemulihan.
Kesimpulannya, efektivitas media pembelajaran pengurangan risiko bencana berbasis multi-platform dalam mewujudkan Sekolah Siaga Covid-19 telah dibuktikan melalui penelitian ini. Dengan meningkatkan kompetensi guru dan mengintegrasikan media pembelajaran yang menarik, sekolah dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan tanggap bencana. Namun, upaya berkelanjutan diperlukan untuk mengatasi tantangan yang ada dan memastikan bahwa sekolah memiliki kesiapan yang memadai dalam menangani bencana, terutama bencana non-alam. Dengan memprioritaskan manajemen pengurangan risiko bencana yang proaktif dan membina kemitraan di antara berbagai pemangku kepentingan, sekolah dapat memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan tangguh bagi para siswa.