Perancangan Sistem Informasi Manajemen Bencana di Indonesia dengan Karakteristik Lokal: Studi Kasus Gunung Merapi
Bencana merupakan peristiwa tiba-tiba yang dapat mengakibatkan kerugian dan kerusakan yang signifikan. Bencana alam seperti letusan gunung berapi memiliki karakteristik yang khusus dan dapat mengancam keselamatan serta kehidupan masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu, penting untuk memiliki sistem informasi manajemen bencana yang efektif untuk menghadapi ancaman tersebut. Studi ini bertujuan untuk merancang sebuah Sistem Informasi Manajemen Bencana (SIMB) yang mempertimbangkan lokasi dan karakteristik Gunung Merapi sebagai studi kasus.
Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melibatkan partisipasi aktif dari berbagai pihak yang terkait dengan manajemen bencana di wilayah Gunung Merapi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen terkait. Tinjauan literatur juga dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang desain SIMB yang telah diterapkan di daerah lain. Desain SIMB ini mempertimbangkan lokasi dan karakteristik Gunung Merapi. Hal ini termasuk identifikasi pemangku kepentingan dalam manajemen bencana beserta peran dan fungsi masing-masing, serta penggabungan data yang dapat diakses mengenai lokasi dan karakteristik Gunung Merapi. SIMB ini dirancang untuk memudahkan koordinasi dan integrasi antara berbagai pihak terkait dalam upaya menghadapi bencana.
Untuk menguji validitas desain SIMB, dilakukan perbandingan antara hasil perhitungan SIMB mengenai kebutuhan pengungsi dari letusan Gunung Merapi pada November 2020 di Desa Kalitengah Lor, Glagaharjo, Sleman dengan jumlah barang nyata yang didistribusikan oleh pemerintah dan para donatur. Hasil perbandingan ini menunjukkan bahwa kebutuhan pengungsi terpenuhi dalam kisaran persentase 66-99%.
Desain SIMB yang dihasilkan dari studi ini memiliki potensi untuk mendukung upaya penanggulangan bencana dengan memperhitungkan karakteristik lokal Gunung Merapi. SIMB ini dapat menjadi alat yang efektif dalam mengoordinasikan dan mengintegrasikan berbagai pihak terkait dalam manajemen bencana. Validasi desain SIMB menunjukkan bahwa kebutuhan pengungsi dapat terpenuhi dengan baik. Studi ini memberikan kontribusi penting dalam pengembangan sistem informasi manajemen bencana yang lebih efektif dan responsif terhadap karakteristik lokal suatu wilayah.