Tantangan dan Perspektif Penyuluhan Pertanian dalam Konteks Pandemi COVID-19. Menuju Perubahan dan Adaptasi: Menuju Perubahan Perilaku dan Adaptasi
Pandemi COVID-19 telah menimbulkan tantangan yang signifikan bagi layanan penyuluhan pertanian, yang mempengaruhi penyampaian pengetahuan dan proses perubahan perilaku. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi isu dan tantangan yang dihadapi penyuluh selama pandemi serta implikasinya terhadap kegiatan penyuluhan di masa depan. Revitalisasi penyuluhan mencakup pergeseran dari penyebaran informasi menjadi perubahan perilaku, pendekatan pemecahan masalah, dan fokus pada kebutuhan masyarakat. Tantangan penyuluhan selama pandemi termasuk keterlambatan penyebaran informasi, kesulitan petani dalam beradaptasi dengan perubahan, dan terbatasnya kepercayaan terhadap petani. Penyuluhan di masa depan harus fokus pada menumbuhkan semangat kewirausahaan, mengintegrasikan media sosial dan aplikasi web, serta mengatasi konflik kepentingan di antara para pemangku kepentingan.
Penyuluhan pertanian memainkan peran penting dalam mendistribusikan pengetahuan dan meningkatkan industri pertanian. Hal ini melibatkan proses kolaboratif antara penyuluh dan petani untuk memfasilitasi perubahan perilaku. Ilmu perilaku berfungsi sebagai dasar untuk kegiatan penyuluhan, yang menekankan perlunya keterlibatan berkelanjutan dan partisipasi aktif. Layanan penyuluhan bertujuan untuk mendorong petani untuk mengadopsi teknologi inovatif, meningkatkan produktivitas, dan mengatasi hambatan sosial. Memberikan layanan penyuluhan melalui berbagai saluran, termasuk staf penyuluhan, organisasi petani, dan kelompok-kelompok kepentingan, dapat meningkatkan daya tanggap dan efektivitas. Selain itu, penyuluhan berkontribusi pada pendidikan informal, pembangunan pertanian berkelanjutan, dan pemanfaatan sumber daya yang lebih baik.
Pandemi COVID-19 telah berdampak secara signifikan terhadap pendidikan, termasuk kegiatan penyuluhan. Teknik pembelajaran jarak jauh dan platform daring menjadi sangat penting dalam menjaga komunikasi dan transfer pengetahuan. Penyuluhan dalam penyuluhan lebih dari sekadar penyampaian informasi dan berfokus pada pencapaian perubahan perilaku. Ini melibatkan serangkaian tindakan untuk mengatasi masalah petani dan melakukan penelitian tentang teknologi yang relevan. Prinsip-prinsip penyuluhan pertanian menekankan pada potensi dan kreativitas petani, pentingnya pembelajaran berdasarkan pengalaman, dan perlunya keterampilan pemecahan masalah.
Untuk mengatasi masalah penyuluhan, teknik DMAIC dapat digunakan, yang melibatkan identifikasi masalah, pengukuran, analisis, perbaikan, dan manajemen. Konsep penyuluhan menekankan pada pemberdayaan masyarakat penerima manfaat dan penyediaan sumber daya untuk pemecahan masalah. Studi ini melakukan analisis kuantitatif deskriptif di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dengan mengumpulkan data melalui pengambilan sampel secara purposif dari pusat-pusat penyuluhan pertanian di tingkat kecamatan. Temuan penelitian ini menyoroti sifat penyuluhan yang komprehensif, keselarasannya dengan kebutuhan masyarakat, dan pentingnya memahami makna penyuluhan yang sebenarnya.
Kesimpulannya, pandemi COVID-19 telah menimbulkan tantangan bagi layanan penyuluhan pertanian, yang membutuhkan pergeseran ke arah perubahan perilaku, pendekatan pemecahan masalah, dan saluran komunikasi yang efektif. Kegiatan penyuluhan di masa depan harus berfokus pada menumbuhkan semangat kewirausahaan, memanfaatkan media sosial dan aplikasi web, serta mengatasi konflik kepentingan. Dengan merevitalisasi praktik penyuluhan dan mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi, penyuluhan pertanian dapat terus memainkan peran penting dalam mempromosikan pertanian berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat petani.