Meningkatkan Kesiapsiagaan Bencana di kalangan Siswa Sekolah Dasar di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Pendahuluan:
Indonesia, dengan letak geografisnya yang unik pada pertemuan empat lempeng tektonik, sangat rentan terhadap berbagai bencana alam seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir, dan tanah longsor. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi di Indonesia yang sangat rentan terhadap bencana tersebut. Pada tahun 2006, gempa dahsyat berkekuatan 5,9 skala Richter merenggut ribuan nyawa di DIY. Selain itu, DIY merupakan rumah bagi Gunung Merapi, gunung berapi paling aktif di Indonesia. Menanggapi risiko tersebut, tim peneliti dari Universitas Ahmad Dahlan, antara lain Dewi Pramudi Ismi, Dwi Pramudi Normawati, dan Anna Hendri Soleliza Jones, memulai proyek pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana di kalangan siswa sekolah dasar di DIY. Artikel ini mengeksplorasi temuan penelitian mereka dan pengembangan aplikasi Teknologi Informasi untuk memfasilitasi upaya penanggulangan dan mitigasi bencana.
Memahami Kerentanan DIY:
DIY dicirikan oleh sabuk vulkanik dan dataran rendah, sehingga rawan letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir, dan tanah longsor. Bahaya alam ini menimbulkan ancaman yang signifikan bagi penduduk lokal, khususnya anak-anak yang mungkin kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk merespons bencana secara efektif. Menyadari kerentanan tersebut, peneliti Dewi Pramudi Ismi, Dwi Pramudi Normawati, dan Anna Hendri Soleliza Jones melakukan kajian komprehensif untuk menilai tingkat kesiapsiagaan bencana di kalangan siswa sekolah dasar di DIY.
Mengembangkan Aplikasi Teknologi Informasi:
Untuk mengatasi kesenjangan pendidikan kesiapsiagaan bencana, tim peneliti yang dipimpin oleh Dewi Pramudi Ismi, Dwi Pramudi Normawati, dan Anna Hendri Soleliza Jones, fokus mengembangkan aplikasi Teknologi Informasi sebagai media pembelajaran bagi siswa sekolah dasar. Aplikasi ini bertujuan untuk mengedukasi anak-anak tentang berbagai jenis bencana alam, antara lain banjir/tsunami, gempa bumi, gunung berapi, dan kebakaran. Dengan memanfaatkan teknologi interaktif dan menarik, para peneliti bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang strategi tanggap bencana dan upaya mitigasi.
Aplikasi yang dikembangkan, dibuat oleh Dewi Pramudi Ismi, Dwi Pramudi Normawati, dan Anna Hendri Soleliza Jones, menggabungkan berbagai materi pendidikan, termasuk video, animasi, kuis, dan permainan interaktif. Melalui alat ini, siswa diperkenalkan dengan konsep penting seperti prosedur evakuasi, teknik pertolongan pertama, dan pentingnya ketangguhan bencana. Aplikasi dirancang agar ramah pengguna, mudah diakses, dan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dan kelompok usia siswa sekolah dasar.
Pelatihan dan Pendampingan Guru SD Muhammadiyah:
Selain mengembangkan aplikasi Teknologi Informasi, Dewi Pramudi Ismi, Dwi Pramudi Normawati, Anna Hendri Soleliza Jones, dan tim peneliti mengadakan sesi pelatihan dan pendampingan bagi guru SD Muhammadiyah. Sesi ini bertujuan membekali para guru dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memanfaatkan aplikasi secara efektif di kelas mereka. Para guru dilatih tentang cara memasukkan aplikasi ke dalam kurikulum mereka, melibatkan siswa dalam pengalaman belajar interaktif, dan memfasilitasi diskusi tentang kesiapsiagaan bencana.
Dampak Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat:
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dipimpin oleh Dewi Pramudi Ismi, Dwi Pramudi Normawati, Anna Hendri Soleliza Jones, dan tim peneliti tersebut memberikan dampak yang signifikan terhadap kesiapsiagaan bencana di kalangan siswa sekolah dasar di DIY. Melalui pemanfaatan aplikasi Teknologi Informasi yang dikembangkan oleh para peneliti, mahasiswa menunjukkan peningkatan pengetahuan dan kesadaran tentang berbagai jenis bencana alam. Mereka memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana dan mengembangkan keterampilan praktis untuk merespons secara efektif selama keadaan darurat.
Selanjutnya, sesi pelatihan dan pendampingan yang diberikan oleh Dewi Pramudi Ismi, Dwi Pramudi Normawati, Anna Hendri Soleliza Jones, dan tim mereka memberikan dukungan yang berharga bagi para guru SD Muhammadiyah. Guru-guru ini diberdayakan untuk mengintegrasikan aplikasi ke dalam metodologi pengajaran mereka, menciptakan lingkungan belajar yang interaktif dan menarik bagi siswa mereka. Para guru melaporkan peningkatan kepercayaan diri dalam mendidik siswa tentang kesiapsiagaan bencana dan menghargai sumber daya yang disediakan melalui kegiatan pengabdian masyarakat.
Kesimpulan:
Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Pramudi Ismi, Dwi Pramudi Normawati, Anna Hendri Soleliza Jones, dan tim dari Universitas Ahmad Dahlan menyoroti pentingnya peningkatan kesiapsiagaan bencana di kalangan siswa sekolah dasar di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Dengan mengembangkan aplikasi Teknologi Informasi sebagai sarana pendidikan, Dewi Pramudi Ismi, Dwi Pramudi Normawati, Anna Hendri