Meningkatkan Pengetahuan Kebencanaan melalui Layanan Informasi Berbasis Video: Studi oleh Ficky Adi Kurniawan dan Hardi Prasetiawan
Pendahuluan:
Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Nglipar telah ditetapkan sebagai Sekolah Siaga Bencana karena lokasinya yang berdekatan dengan Sungai Oyo, salah satu sungai terbesar di Gunungkidul, yang memiliki risiko tinggi terhadap peningkatan debit air selama musim hujan. Namun, observasi dan wawancara menunjukkan bahwa banyak siswa di SMP Negeri 3 Nglipar yang kurang memahami tentang banjir dan tanah longsor, terutama karena tidak adanya mata pelajaran khusus tentang kebencanaan dan kurangnya media untuk menyebarluaskan informasi tentang topik tersebut. Untuk mengatasi kesenjangan ini, peneliti Ficky Adi Kurniawan dan Hardi Prasetiawan mengusulkan penggunaan layanan informasi berbasis video untuk meningkatkan pengetahuan tentang banjir dan tanah longsor di antara para siswa.
Tujuan Penelitian:
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menilai efektivitas layanan informasi berbasis video dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang banjir dan tanah longsor di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Nglipar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan berfokus pada siswa kelas 7 dan 8 pada tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan metode tes pilihan ganda, dengan jawaban yang benar mendapat skor 1 dan jawaban yang salah mendapat skor 0.
Temuan:
Sebelum menerima perlakuan berbasis video, tingkat pengetahuan siswa dikategorikan sedang, dengan skor rata-rata 16,66. Namun, setelah perlakuan dilaksanakan, tingkat pengetahuan siswa meningkat secara signifikan, mencapai kategori tinggi dengan skor rata-rata 21,18. Hal ini menunjukkan bahwa layanan informasi berbasis video efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang banjir dan tanah longsor.
Diskusi:
Temuan ini menyoroti pentingnya memasukkan mata pelajaran khusus pendidikan bencana ke dalam kurikulum SMPN 3 Nglipar. Dengan memberikan informasi dan sumber daya yang tepat sasaran kepada siswa melalui video, pengetahuan dan kesadaran mereka akan banjir dan tanah longsor dapat ditingkatkan secara signifikan. Selain itu, penggunaan layanan informasi berbasis video memungkinkan pembelajaran visual yang lebih menarik dan berdampak bagi siswa dibandingkan dengan metode pengajaran tradisional.
Penelitian ini juga menekankan pentingnya penggunaan alat media untuk menyebarkan informasi tentang bencana. Video adalah media yang efektif untuk menyampaikan konsep dan visual yang kompleks terkait banjir dan tanah longsor. Dengan memanfaatkan teknologi dan media, sekolah dapat memastikan bahwa siswa memiliki akses terhadap informasi yang akurat dan menarik yang dapat membantu mereka memahami dan merespons secara efektif terhadap situasi bencana.
Kesimpulan:
Penelitian yang dilakukan oleh Ficky Adi Kurniawan dan Hardi Prasetiawan menunjukkan efektivitas layanan informasi berbasis video dalam meningkatkan pengetahuan siswa tentang banjir dan tanah longsor di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Nglipar. Temuan ini menekankan pentingnya mata pelajaran khusus pendidikan kebencanaan dan penggunaan media untuk menyebarkan informasi. Dengan memasukkan materi pembelajaran berbasis video ke dalam kurikulum, sekolah dapat memberdayakan siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memitigasi dampak bencana. Ke depannya, sangat penting bagi institusi pendidikan untuk memprioritaskan pendidikan bencana dan menggunakan metode inovatif, seperti layanan informasi berbasis video, untuk memastikan kesiapsiagaan dan ketangguhan siswa dalam menghadapi bahaya alam.