Meningkatkan Literasi Lingkungan: Studi oleh Yahya Hanafi, Nani Aprilia, Arief Abdillah Nurusman, Agung Purwanto, Nadiroh, Setia Budi dari Universitas Ahmad Dahlan
Pendahuluan:
Penurunan kualitas lingkungan secara global menjadi tantangan yang signifikan bagi negara-negara di seluruh dunia. Faktor-faktor seperti degradasi habitat, kerusakan ekosistem, dan perubahan iklim global berkontribusi terhadap penurunan kualitas lingkungan ini. Sebagai tanggapan, pendidikan lingkungan memainkan peran penting dalam membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah lingkungan secara efektif. Tujuan akhir dari pendidikan lingkungan adalah untuk menumbuhkan literasi lingkungan di kalangan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan pengembangan instrumen literasi lingkungan dan kemudian mengembangkan prototipe untuk instrumen tersebut. Penelitian ini dilakukan oleh Yahya Hanafi, Nani Aprilia, Arief Abdillah Nurusman, Agung Purwanto, Nadiroh, dan Setia Budi dari Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UAD.
Metodologi:
Penelitian ini menggunakan desain penelitian survei dan dilakukan pada bulan Mei hingga September 2019. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara tidak terstruktur, dengan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data utama. Teknik analisis data deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang terkumpul.
Temuan:
Temuan menunjukkan bahwa mata kuliah ilmu lingkungan memainkan peran penting dalam memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai isu-isu lingkungan saat ini. Mahasiswa merasakan peningkatan literasi lingkungan setelah mengambil mata kuliah ini. Namun, tingkat literasi lingkungan belum diketahui. Baik mahasiswa maupun dosen menyatakan perlunya instrumen standar untuk mengukur literasi lingkungan secara akurat.
Diskusi:
Literasi lingkungan sangat penting bagi individu untuk memahami dan mengatasi tantangan lingkungan secara efektif. Dengan mengembangkan instrumen literasi lingkungan, para pendidik dapat menilai pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa terkait isu-isu lingkungan. Hal ini memungkinkan intervensi yang ditargetkan dan pengembangan program pendidikan yang disesuaikan untuk meningkatkan literasi lingkungan.
Penelitian yang dilakukan oleh Yahya Hanafi dkk. menyoroti pentingnya mengukur dan meningkatkan literasi lingkungan di kalangan siswa. Mata kuliah ilmu lingkungan berfungsi sebagai platform yang berharga untuk menyampaikan pengetahuan penting dan menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang isu-isu lingkungan. Namun, kurangnya instrumen standar untuk menilai literasi lingkungan menjadi tantangan tersendiri.
Kesimpulan:
Penelitian yang dilakukan oleh Yahya Hanafi, Nani Aprilia, Arief Abdillah Nurusman, Agung Purwanto, Nadiroh, dan Setia Budi menekankan pentingnya mengembangkan instrumen untuk mengukur literasi lingkungan secara akurat. Temuan ini menggarisbawahi perlunya para pendidik untuk mengevaluasi efektivitas program pendidikan lingkungan dan mengidentifikasi bidang-bidang yang perlu diperbaiki. Dengan menerapkan instrumen yang terstandarisasi, para pendidik dapat mengukur tingkat literasi lingkungan di antara para siswa dan menyesuaikan inisiatif pendidikan yang sesuai. Meningkatkan literasi lingkungan sangat penting untuk membina generasi individu yang sadar lingkungan yang dapat berkontribusi pada pelestarian dan keberlanjutan planet kita.