Penanganan Kesehatan atau Ekonomi, Apakah Bisa Dilakukan Beriringan?
Pandemi COVID-19 telah melumpuhkan berbagai negara di dunia. Beberapa ahli berpendapat, lockdown atau pembatasan sosial berskala besar menjadi satu-satunya cara memutus rantai penyebaran virus. Namun, di saat yang bersamaan, masyarakat berpikir bahwa pembatasan ruang gerak ini akan menghalangi aktivitas perdagangan yang berujung pada lumpuhnya perekonomian negara.
Kini, semua pihak dihadapkan dengan pilihan yang sulit. Tidak hanya persoalan kesehatan, namun pertanyaan lain muncul yaitu apakah yang dapat kita lakukan untk menyelamatkan perekonomian Indonesia? Jika memang persoalan ekonomi dan kesehatan ini dapat ditangani secara bersamaan, bagaimanakah caranya?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, President Development Center mengadakan seminar daring berjudul “Economics vs Health: Quo Vadis” pekan lalu (17/9). Acara ini menghadirkan berbagai tokoh nasional yang membahas dengan rinci persoalan ekonomi dan kesehatan akibat pandemi ini. Dari sisi kesehatan, terdapat dua pembicara yaitu Prof. Dr. dr. David Handojo Muljono, Sp.PD di mana beliau merupakan pakar penyakit menular dari Eijkman Institute dan dr. Yuswanto Setyawan, SpPD., seorang praktisi kesehatan. Sementara itu, dari sisi ekonomi, terdapat Christianto Wibisono, salah seorang pengamat bisnis dan ekonomi ternama di Indonesia serta Dr. Bayu Prawira Hie, pakar manajemen dan transformasi digital. Dalam kesempatan ini, Rektor President University, Prof. Dr. Jony Oktavian Haryanto hadir untuk memandu acara ini secara langsung sebagai moderator.
Tercatat 280 peserta yang hadir terdiri dari berbagai profesi. Tidak hanya mereka yang berkutat dalam dunia bisnis dan kesehatan, banyak juga akademisi, bahkan mahasiswa yang tertarik dan bergabung dalam diskusi ini. (SL)